SELAMAT DATANG DI TORAJA___Partner Bisnis Anda Adalah SKM KAREBA

Selasa, 01 Februari 2011

PEMERINTAH PANGKAS BOP SMA

PEMKAB TORUT PANGKAS BOP SMA

RANTEPAO --- Pemerintah kabupaten Toraja Utara memangkas anggaran Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk tingkat SMA/SMK tahun 2011. Pada hal kabupaten ini sudah dicanangkan sebagai kabupaten pendidikan sejak dua tahun lalu.

Menurut data yang dihimpun dari Dinas Pendidikan Kabupaten Toraja Utara, kemarin, pemerintah memangkas anggaran BOP untuk siswa SMA/SMK hingga 75%. Tahun lalu, anggaran yang disedikan pemerintah untuk BOP SMA/SMK sebesar Rp5,4 milyar dan tahun ini menurun menjadi Rp 1,075 milyar.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Dinas Pendidikan Kabupaten Toraja Utara, Rede Ronni Bare, yang dimintai tanggapannya, menyatakan pihaknya hanya menerima alokasi dana yang sudah disetujui panitia anggaran eksekutif dan legislatif.

”Kami hanya menerima apa adanya dan melaksanakannya sesuai dengan pedoman teknis dalam peraturan bupati. Pagu anggaran BOP tahun 2011 memang mengalami penurunan,” tutur Rede Roni.

Rede mengatakan dana subsidi pendidikan itu akan diberikan kepada 34 SMA/SMK negeri maupun swasta, dengan rincian 12 SMA dan 22 SMK. Jumlah ini sama dengan jumlah SMA/SMK penerima dana BOP tahun lalu. Besarnya dana BOP yang diterima masing-masing SMA/SMK penerima tergantung jumlah siswa dan status sekolah (potensial, SSN dan RSBI).

Namun begitu, dirinya mengaku belum bisa memastikan berapa besar dana BOP yang diterima masing-masing siswa di SMA/SMK penerima bantuan tersebut. Pasalnya, Dinas Pendidikan Toraja Utara masih menunggu keluarnya petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah daerah melalui peraturan bupati tahun 2011. Selain itu, pihaknya juga masih melakukan pendataan jumlah siswa SMA/SMK yang ada di Toraja Utara.

“Untuk alokasi besaran bantuan per siswa sejauh ini kita belum tahu, karena masih gelondongan yang ada di APBD sekarang. Tetapi yang pasti jumlahnya tidak akan sama dengan tahun lalu,” jelas Rede.

Lebih lanjut Rede menjelaskan, sebelum dana BOP dimanfaatkan masing-masing SMA/SMK penerima, harus didahului dengan penyusunan rencana anggaran pendapatan belanja sekolah (RAPBS) oleh dewan guru dan komite sekolah dengan melibatkan komponen terkait seperti Dinas Pendidikan, dewan pendidikan, inspektorat dan DPRD Toraja Utara. Hal ini bertujuan, agar penggunaan BOP pada masing-masing sekolah penerima tepat sasaran.

Menurutnya, biaya-biaya yang ditanggung melalui program BOP diantaranya, pembimbingan olimpiade, pembimbingan masuk perguruan tinggi favorit dan pembimbingan skill, pembiayaan ulangan harian, semester, ujian akhir sekolah, ujian akhir nasional, kegiatan kesiswaan dan alat tulis kantor (ATK).

Pemangkasan anggaran BOP SMA/SMK hingga 75% ini disesalkan oleh DPRD Toraja Utara. Menurut Ketua Panitia Khusus (Pansus) Subsidi Pendidikan DPRD Toraja Utara, yang juga Ketua Fraksi Kerakyatan, Markus Samperuru, pemangkasan subsidi pendidikan ini menunjukkan pemerintah tidak serius terhadap sektor pendidikan di Toraja Utara. Menurut Markus, saat pembahasan APBD, pihak DPRD sudah menanyakan hal itu kepada pemerintah, namun pemerintah beralasan anggaran tahun 2011, minim. Persoalan BOP ini, kata Markus, sempat menjadi bahan perdebatan antara eksekutif dan legislatif.

”Kita tetap konsen memperjuangkan peningkatan BOP, bila perlu nanti di APBD perubahan akan kita tambahkan,” tegas Markus. (INO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar