SELAMAT DATANG DI TORAJA___Partner Bisnis Anda Adalah SKM KAREBA

Jumat, 04 Februari 2011

KAPOLRES HIMBAU MASYARAKAT TETAP TENANG


Issu SMS Pencurian Organ Tubuh Manusia

RANTEPAO --- Kapolres Tana Toraja, Yudi AB Sinlaeloe menghimbau kepada segenap warga masyarakat Toraja Utara dan Tana Toraja, agar tidak terpengaruh dan terprovokasi oleh issu-issu menyesatkan tentang penculikan anak dan pencurian organ tubuh manusia.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan dalam beberapa pekan terakhir ini, masyarakat Toraja diresahkan dengan pesan berantai melalui short massage service (SMS) yang berisi himbauan dari beberapa kapolres atau kepolsek agar masyarakat berhati-hati karena ada oknum-oknum tertentu yang datang mencari anak-anak maupun orang dewasa untuk dijadikan korban dan diambil organ tubuhnya.

Menurut SMS itu, konon ada orang yang mencari korban sebanyak 400 orang untuk diambil organ tubuhnya. Ciri-ciri orang tersebut memakai mobil silver dengan nomor polisi DN 1857, motor Suzuki Satria warna hitam nomor polisi DN 1011, dan motor Honda Revo merah nomor polisi DN 3838. Di akhir SMS juga dipesan kepada penerima untuk meneruskan pesan tersebut kepada kerabatnya.

Issu lain yang beredar, konon ada siswi sebuah SMP di Rantepao yang sudah sempat diculik di belakang gedung BRI Rantepao, namun siswi tersebut berteriak saat hendak dibawa menggunakan sepeda motor Satria warna hitam. Lebih heboh lagi, saat terjadi pengeroyokan massa terhadap seseorang yang diduga hendak mencuri kerbau di rumah seorang warga di Makale Selatan, warga kemudian menghubung-hubungkan peristiwa ini dengan penculik anak-anak atau dalam bahasa daerah setempat disebut pa’karung.

“Saya menghimbau kepada segenap warga masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah percaya dengan issu-issu yang tidak jelas sumbernya itu. Pesan dalam SMS itu sama sekali tidak benar,” tegas Kapolres.

Menurut Kapolres, issu ini sengaja disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan keresahan dalam masyarakat. Issu ini pun, kata Kapolres, sudah diteliti kebenarannya oleh itelijen kepolisian, namun hasilnya tidak terbukti ada aktivitas seperti yang diissukan.

“Sekali lagi saya tegaskan, issu itu tidak benar. Kalau soal menjemput anak-anak di sekolah dan menjaganya di rumah, itu memang tugas dan kewajiban orang tua kan, jadi kami minta issu ini jangan dibesar-besarkan dan kalau dapat sms dari orang, tidak usah dikirim lagi atau diteruskan,” tegas mantan Kasat Reskrim Polwiltabes Makassar ini. (ino)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar